About

Hi guys... blog ini menghimpun serakan fakta-fakta dan kisah-kisah misterius yang selalu mngundang rasa penasaran banyak orang. Apakah kamu termasuk penggemar cerita sejenis itu? Legenda-legenda misterius semisal teka-teki Segitiga Bermuda, kebenaran Benua Atlantis, keberadaan UFO, fakta kehidupan di Planet Mars, atau kondisi masa lalu Pulau Irian, misteri perputaran waktu, kutukan kematian dari Mesir jejak-jejak reinkarnasi, misteri bangunan terberat di dunia, kebenaran cerita vampir, dan lain sebagainya. Jadi, simak artikelnya dan tuntaskan rasa penasaranmu! Kalo suka please follow ya...Enjoy :)

Sunday, August 7, 2011

Si Malang yang Terombang-Ambing di Laut (Bag.1)

"Cuaca tampak buruk dan mungkin akan terjadi badai sebentar lagi"
Tidak ada petunjuk dan peninggalan, selain catatan itu yang menggambarkan bagaimana kondisi si malang Mary Caleste. Kapal ini ditinggal pergi para awak dan dibiarkan terombang-ambing sendirian di tengah lautan.Uniknya, tanpa kendali, kapal ini tetap mengikuti jalur pelayaran yang semestinya. Selama 10 hari, ia berlayar sejauh 500 km. Padahal, di tengah perairan lepas dengan arus laut dan hembusan angin kencang dapat saja mengubah haluan kapal setiap saat. Apa yang terjadi?
Kapal Mary Celeste
Ketika menemukan Mary Celeste, anak buah kapal Dei gratia menemukan kapal dalam keadaan sangat teratur dan bersih. Ada obat batuk yang sudah dibuka (tidak tumpah, ada sebutir telur setengah matang di meja sang kapten yang telah dipecah bagian atasnya. Bahkan di dapur ada sepanci sayuran di atas kompor yang sudah mati. Mary Caleste sepertinya ditinggal pergi pagi hari, ketika mereka akan sarapan. Tapi ke mana? Inilah pertanyaannya ke mana penyerangan apalagi tanda-tanda diterpa badai.

Mary Caleste bertolah dari Pelabuhan Staten Island, New York. Kapal ini berjenis brigante (kapal layar bertiang dua) yang dikomandoi Kapten Benjamin Briggs. Mary Caleste berlayar pada 7 November 1872 menuju Genoa Italia. Ketika hari pemberangkatan, cuaca dalam keadaan cerah dan seperti kapal-kapal lainnya. Mary Caleste melintasi rute pelayaran normal melewati Samudra Atlantik. Di dalam kapal ada tujuh kru plus sang kapten, Sarah E Briggs, istri kapten, dan Sophia Matilda, putri kapten yang berusia dua tahun. Celeste memuat sejumlah produk alkohol dari perusahaan Mesissner Ackermann&Coin.

Sophia Matilda
Sarah E. Briggs  
Kapten Briggs
 Tujuh hari setelah Celeste berlayar, kapal Inggris Dei Grantia melintasi rute yang sama dengan Celeste. Mereka bertolak dari New York menuju Genoa. Ketika melintasi gugus Kepulauan Azores, Portugal, pada 4 Desember 1872, Dei Grantia melihat noktah di tengah laut. Mereka mengira itu sebuah kapal, Setelah dei Grantia menyimpulkan bahwa sebuah kapal jenis rigante bertiang dua tengah terapung-apung tidak tentu arah. Sang kapten David Reed Morehouse memerintahkan membuka kontak sinyal dengan kapal tersebut. Namun, setelah beberapa kali mengirimkan sinyal sama sekali tidak ada balasan. Akhirnya, sang kapten meyuruh perwira kapal Oliver Deveau menurunkan sekoci dan mnegayuh mendekati kapal yang ternyata bernama lambung Mary Celeste. Ketika Oliver dan beberapa awak menaiki Celeste, betapa tertegunnya mereka tidak ada sambutan yang mereka terima. Suasana sunyi dan hening.
Awak kapal Dei Grantia yang menemukan kapal Mary Celeste
 Setelah berkeliling dan memeriksa, mereka berkesimpulan tidak ada seorang pun di kapal itu. Seluruh kabin tampak pernah berpenghuni, Beberapa pintu kapa terbuka, dek kapal dekat ruang pompa air tergenang air laut dengan sebuah pompa air yang masih beroperasi. Sementara di dalam gudang perbekalan, masih tersisa perbekalan dalam jumlah banyak, cukup untuk enam bulan. Mereka meninggalkan kapal dengan terburu-buru.

Penemuan kapal Mary Celeste tanpa awak akhirnya memicu banyak orang untuk berspekulasi. Ada yang menduga telah terjadi pemberontakan. Para awak kapal membuka alkohol dan bermabuk-mabukan. Dalam keadaan mabuk mereka membunuh kapten sekeluarga. Lalu, para awak itu melarikan diri. Spekulasi semacam ini tidak terbukti. Para awak kapal tahu alkohol yang mereka bawa tidak layak dikonsumsi manusia. Lagipula, Kapten Briggs dikenal sebagai orang yang taat beribadah, adil, dan jujur. dia bukan sosok seorang kapten yang dapat membuat awaknya memberontak. Kru kapalnya pun cukup terkenal sebagai pelaut ynag loyal pada Kapten briggs. Meskipun ketika ditemukan sembilan tong alkohol dalam keadaan bocor dan sebuah sekoci menghilang, tidak ada alasan para awak kapal mengonsumsi alkohol dan memberontak. Kecuali jika mereka benar-benar tidak waras.

Spekulasi lannya menuturkan bahwa kapal itu dihantam badai tornado yang terjadi di lautan. seluruh awak kapal itu dihantam badai dan menghilang di lautan. Teori ini mungkin menjelaskan mangapa ada tiang yang tergores, kompas yang pecah, serta satu sekoci yang menghilang. tetapi , ini menjadi tidak masuk akal. Badai tornado macam apa yang mampu menyapu manusia tapi tidak mampu menumpahkan sebotol obat yang telah dibuka penutupnya.

Teori lain yang cukup meyakinkan datang dari sejarawan Conrad Byers. Dia mengungkapkan bahwa Kapten Briggs memerintahkan tong-tong alkohol dibuka. Akibatnya, muncul asap dari alkohol yang menguap. Kapten Briggs menduga kapal akan meledak. Dia memerintahkna seluruh kru masuk sekoci kapal dengan tali penuntun. Ketika angin berhembus, kapal bergerak menjauh. sementara mereka yang berada di tengah lautan akhirnya mati perlahan-lahan, ada yang tenggelam, ada yang kelaparan.

No comments:

Post a Comment