About

Hi guys... blog ini menghimpun serakan fakta-fakta dan kisah-kisah misterius yang selalu mngundang rasa penasaran banyak orang. Apakah kamu termasuk penggemar cerita sejenis itu? Legenda-legenda misterius semisal teka-teki Segitiga Bermuda, kebenaran Benua Atlantis, keberadaan UFO, fakta kehidupan di Planet Mars, atau kondisi masa lalu Pulau Irian, misteri perputaran waktu, kutukan kematian dari Mesir jejak-jejak reinkarnasi, misteri bangunan terberat di dunia, kebenaran cerita vampir, dan lain sebagainya. Jadi, simak artikelnya dan tuntaskan rasa penasaranmu! Kalo suka please follow ya...Enjoy :)

Saturday, December 8, 2012

Siapa Sebenarnya Jack The Ripper? (1/2)

Tahukah Anda legenda Jack The Ripper? Ini adalah legenda milik orang Inggris tentang seorang pembunuh berantai yang memutilasi korbannya. Sebenarnya, cerita mutilasi di negara kita juga sudah bukan hal yang mengejutkan. Tahun demi tahun berita-berita kriminal mengabarkan pembunuhan dengan cara memutilasi korban. Namun, pembunuhan ala Jack The Ripper leih menarik daripada pembunuhan mutilasi lainnya, yakni dengan adanya suasana mistis yang melingkupinya. Sampai saat ini, siapa sebenarnya Jack The Ripper tidak pernah terungkap. Jack digambarkan sebagai sosok pria berjubah hitam, mengenakan topi hampir menutupi wajah, dan membawa sebilah pisau.


Jack The Ripper atai Jack Sang Pencabik telah membunuh leibh dari lima orang selama kurang dari setahun, yakni pada 1888 di London. Kesemua korban adalah wanita tuna susila yang dibunuh dengan tubuh dicabik-cabik. Pembunuhan tersebut terjadi begitu 'mulus' dan tidak meninggalkan petunjuk sedikit pun. Inilah yang membuat polisi kesulitan menangkap si pelaku. Jangankan menangkap, mengungkapkan identitas pun tak mampu. Penduduk setempat (yang bertempat tinggal tidak jauh dati TKP) mengaku tidak mendengar suara teriakan atau melihat hal-hal yang mencurigakan. Tiba-tiba saja mereka dihebohkan dengan penemuan mayat wanita dalam kondisi mengenaskan. Dari hasil otopsi, beberapa mayat ditemukan kurang dari setengah jam setelah dibunuh. Andai Jack terlambat sedikit saja, mungkin tidak ada legenda Jack The Ripper si pembunuh misterius, yang ada adalah seseorang yang menghabiskan hidupnya terpenjara dalam bui. Namun, inilah faktanya, Jack seperti selalu dinaungi keberuntungan.

Nama Jack muncul ketika polisi mendapatkan surat dari seseorang yang mengatasnamakan Jack The Ripper. Dia mengaku sebagai pelaku atas rentetan pembunuhan sadis itu, Awalnya, polisi tidak terlalu menggubrisnya karena mereka kerap mendapatkan surat yang mengaku-ngaku sebagai pelaku pembunuhan. Namun, di surat berikutnya, Jack berhasil menarik perhatian polisi. Dia berjanji akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya sebagai bukti jika dia memang pelakunya. Selain berjanji, Jack juga membuat joke, "They say I'm a doctor.... ha... ha... ha..." Ternyata Jack menepati janji. Akan tetapi, bukan kuping yang diterima, melainkan ginjal manusia yang telah diformalin. Kiriman tersebut bertuliskan 'From Hell'.

Bagaimana pola pembunuhan Jack Sang Pencabik?

Tidak ada bukti, tidak ada pola pasto, hanya memperlihatkan corak kejahatan yang sadis dan brutal. Korban disembelih, ditikam, tubuh dibelah, dicabik-cabik, dan organ-organ dalamnya dikeluarkan. Satu-satunya petunjuk semua korban adalah wanita tuna susila.

Pada 6 Agustus 1888, Martha Tabram ditemukan tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam sebanyak 39 kali di bagian leher dan kemaluan. Wanita berumur 39 tahun itu juga digorok lehernya oleh si pelaku dan perutnya dibelah.

Pada 14 Agustus 1888, Annie Chapman ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di Whitechapel. Kulit perut Annie dibedah, tulang rusuknya dipotong-potng, isi perut dan organ-organnya dikeluarkan. Beberapa saksi mata mengaku sempat melihat Annie tengah bercengkerama dengan seorang laki-laki berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa, dan berjubah hitam.

Pada 31 Agustus 1888, Mary Ann Nichols ditemukan tewas di Whitechapel, East End. Wanita malang itu mengalami luka tikaman pada beberapa bagian tubuh, perutnya dibelah, dan pada rahang kiri terkesan ada sayatan menggunakan benda runcing.

Pada 9 September 1988, Mary Jane Kelly ditemukan tewas di kamar sewanya di Miller's Court, off Dorset Street, Spitalfields. Kondisi Mary tidak jauh berbeda dengan korban-korban sebelumnya, yakni tercabik-cabik.

Pada 30 September 1888, Elizabeth Stride ditemukan tewas berlumuran darah di Dulfield Yard dengan bekas cekikan di leher. Pada hari yang sama, di tempat bebeda kira-kira 1,6 km dari lokasi penemuan mayat Elizabeth ditemukan mayat lain, yakni wanita bernama Catherine Eddowes. Wanita malan ini ditemukan dalam keadaan twas berlumuran darah, ada bekas bekikan di lehernya, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan, dan isi perutnya terburai keluar. Wajah Catherine hampir tidak dapat dikenali karena mukany hancur akibat dikuliti.

Teotihuacan dan Piramida Kematian

Tidak banyak orang tahu Kota Teotihuacan dan tidak banyak pula cerita tentang kora ini. Selain beberapa kisah menyebutkan bahwa Teotihucan dihubung-hubungkan dengan sejarah kelam manusia tentang pembantaian besar-besaran, peperangan, atau persembahan manusia pada para dewa.

Tidak diketahui bangsa mana dan kapan Teotichuacan dibangun. Luas Teotihuacan mencapai 12,8 km2, area yang lebih besar daripada imperium kekuasaan Romawi. Bangsa Aztec menemukan kota ini pada sekitar 1500-an. Legenda yang mereka percayai mengisahkan sebuah kota yang berperadaban maju telah hilang. Kota legenda itu bernama Teotihuacan. Ketika bangsa Aztec menemukan kota ini mereka mengira telah menemukan kota yang diceritakan dalam legenda. Segera mereka menamai tempat itu Teotihuacan. Jadi, bukan bangsa Azteclah yang membangun kota ini. Bahkan, mereka tidak tahu bangsa mana yang membangun kota yang mereka temukan. Bangsa Aztec hanya memercayai bahwa nenek moyang mereka dulu yang membangun kota ini kemudia ditinggalkan.
Kota kuno itu memiliki tata kota yang menakjubkan, jaringan jalan-jalan panjang dan piramida-piramida besar berdiri di kota tersebut. Dua piramida terbesar bangsa Aztec namakan Piramida Matahari dan Piramida Bulan. Jalan utama di kota itu diberi nama jalan kematian. Diperkirakan bangsa yang mendirikan kota ini berkembang pada sekitar tahun 1 Masehi mencapai puncaknya pada abad ke-4 hingga keruntuhannya tiga abad kemudian. Kurun waktu ini adalah rentang waktu ketika peradaban Bangsa Mesir Kuno telah lama runtuh, Peradaban Yunani Klasik telah memudar, dan Kekaisaran Romawi telah lama ditaklukkan kaum barbar.

Jadi bangsa mana yang membangunnya? Itulah yang maish terselubung kabut misteri. Tidak ada peninggalan sejarah tertulis ataupun artefak-artefak yang dapat menceritakan siapa, kapan, dan bagaimana Teotihuacan dibangun. Teori-teori yang diungkapkan oleh para ahli arkeologi baru sebatas praduga-praduga. Namun, dari sejumlah penemuan satu hal yang dapat dipastikan, kota ini meyimpan sejarah kelam. Saburo Sugiyama, arkeolog yang telah lama meneliti Teotihuacan berhasil menemukan tumpukan tulang belulang manusia di dalam Piramida Bulang. Tampaknya tempat itu semacam penguburan massal yang tidak normal. Kerangka-kerangka tersebut ditemukan dalam keadaan kepala terpenggal, anggota tubuh tak lengkap, dan lengan-lengan yang terikat di punggung.

Michael Spence, ahli antropologi forensik meyakini bahwa tulang-tulang tersebut adalah manusia-manusia korban persembahan. Tujuannya menjaga kemakmuran kota, nyawa-nyawa manusia dipersembahkan untuk para dewa. Korban sesembahan diikat dan minimal dipukuli dua kali. Selain itu, berkembang pula kepercayaan bahwa penduduk kota ini sangat suka berperang, para tawanan perang yang paling sering dijadikan sesembahan dewa, dan mata uang mereka adalah darah manusia. Entah benar entah tidak, cerita yang demikianlah yang berkembang.

Bahkan, cerita keruntuhan Teotihuacan tidak kalah mengerikan. Ada yang mengatakan kota ini hancur dalam semalam karena sebuah persembahan besar-besaran pada para Dewa. Kota ini diberangsukan dengan api secara keseluruhan.

Friday, December 7, 2012

Rahasia Stongehenge

Stonehenge adalah monumen megalistik peninggalan zaman Perunggu dan Neolitikum yang terletak di dekat Amesbury sekitar 13 km barat laut Salisbury Plain, Provinsi wilshire, Inggris. Stonehenge terdiri atas tiga puluh batu tegak dengan tinggi 10 m dan berat 26 ton. Semua batu tegak raksasa tersebut disusun melingkar. Di dalam 30 lingkaran batu besar terdapat sekitar 30 batu lagi dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintens, juga disusun dengan bentuk melingkat. Namun sayangnya, kebanyakan Stonehenge ini hanya tinggal puing-puingnya saja. Kebanyakan batu-batu tersebut sudah jatuh, terkikis bahkan banyak yang hilang. Lingkaran batu diperkirakan dibuat pada 2500-2000 SM. Namun, ada beberapa bagian yang tampaknya dibangun lebih awal lagi. Perbedaan umur tersebut menandakan bahwa Stonehenge dibangun dari generasi ke generasi melalui bebagai tahapan.

Kompleks Stonehenge dibangun selama 2000 tahun dan di sepanjang kurun waktu tersebut aktivitas pembangunan terus berjalan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukanya mayat seorang Saxon dari abad ke-7 M yang dipacung dan dikebumikan di kompleks batu tersebut. Richard John Coplan Atkinson, arkeolog Inggris memperkirakan Stonehenge dibangun sekitar 5000 tahun silam terbagi menjadi beberapa tahap, yakni I, II, IIIa, IIIb, dan IIIc. Komplek Stonehenge memang dibangun dari masa ke masa sebagai hasil dari bermacam-macam kebudayaan yang berbeda. Hal ini pula yang akhirnya memunculkan pertanyaan untuk apa Stonehenge dibangun.

Lingkaran batu dikelilingi lingkaran tebing bulat dan parit berdiameter 115 m (320 kaki) dengan satu pintu masukdi bagian timur laut. John Aubrey, arkeolog dari abad ketujuh belas menemukan 59 lubang di bagian luar kawasan lingkaran. Lubang-lubang ini kemudian dinamakan lubang Aubrey untuk menghormati jasanya. Dua puluh lima lubang Aubrey tersimpan di perkebumian abu yang kira-kira berumur dua abad setelah berdirinya Stonehenge. Tiga puluh abu mayat ditemukan lagi di dalam parit kawasan lingkaran dan di bagian lain di kompleks Stonehenge. Bersamaan dengan itu pula ditemukan tembikar Neolitikum dan sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dihaluskan. Penemuan ini memberikan keterangan perkiraan kapan pembangunan tersebut dilakukan. Batu monolit besar tersebut dikenal dengan nama Batu Tumit (Heel Stone) yang terletak di luar pintu masuk.
Heel Stone atau Batu Tumit dilihat dari sisi jalan

Reruntuhan Stonehenge masa kini

 Penelitian yang dilakukan William Stukeley pada 1740 menyatakan bahwa pembangunan Stonehenge berhubungan dengan kepentingan astronomi. Dia berhasil membuat gambar yang terukur kompleks wilayah Stonehenge. Pendapat ini didukung Gerald Hawkins. Profesor astronomi untuk meramalkan datangnya gerhana matahari dan bulan. Pada setiap batu tegak merefleksikan posisi tertentu dari cahaya matahari. Oleh sebab itu, jika dapat disimpukan kegunaan Stonehenge pada masa lalu. Dengan cara mendekode setiap batu pada Stonehenge didapatkan siklus 56 tahun gerhana matahari dan bulan. Pada pertengahan musim panas, matahari akan muncul tepat di puncak batu tumit. Cahaya matahari akan mengarah ke bagian tengan Stonehenge.

Teori lain diungkapkan Tim Darvill dan Geoff Wainwright. Dua pakar Stonehenge ini meyimpulkan bahwa batu biru, batu pembentuk lingkaran Stonehenge yang paling awal dipercaya mengandung kekuatan penyembuhan magis. Jadi, menurut pandangan mereka Stonehenge berhubungan dengan proses pengobatan.

Sementara itu, mitos berkembang di masyarakat. Stonehenge dihubungkan dengan legenda Raja Arthur. Seorang bernama Geoffrey mengatakan Merlin, tukang sihir terkenal pada masa Raja Arthur telah memindahkan Stonehenge dari Gunung Killarus ke lokasi yang sekarang. Legenda lain yang tidak kalah supranaturalnya menceritakan Stonehenge dibangun oleh manusia raksasa yang telah membawa batu-batu mahabesar dari Afrika ke Inggris. Legenda ini diperkuat dari struktur geologi batu penyusun Stonehenge yang menunjukkan batu-batu tersebut bukan berasal dari wilayah Eropa. Struktur batu-batu di Stonehenge lebih mirip batuan dari Afrika daripada Eropa.

Mana yang benar? Penelitian baru-baru ini berhasil mengetahui fakta bahwa di setiap batu Stonehenge terdapat adanya ukiran. Ukiran-ukiran pada batu baru dapat dilihat dengan metode pemdaian laser dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mudah-mudahan penemuan baru ini dapat menguak misteri kegunaan Stonehenge di masa lalu :)













Tuesday, July 17, 2012

Machu Picchu Kota yang Hilang

Ketika bangsa Spanyol menginvasi daratan Amerika ada bangsa yang tersingkirkan. Mereka adalah suku Inca. Machu Picchu ditengarai sebagai kota berpeninggalan suku Inca yang merekam kejayaan mereka. Lokasinya yang jauh tersembunyi di pedalaman menjadikan kota ini tidak tersentuh kolonialis. Beratus-ratus tahun lamanya, kota ini tidak terusik keberadaannya. Hal itu pula yang menyelamatkannya dari kehancuran.

Machu Picchu terletak pada 2.430 m di atas permukaan laut yang berdiri di atas sebuah lembah Urubamba, Pegunungan Andes, Peru sekitar 70 km dari barat laut Cusco. Machu Picchu artinya "puncak tua" atau umumnya dikenal sebagai "kota yang hilang". Kota ini adalah peninggalan Kerajaan Inca yang dibangun sekitar 1450 SM. Prahara yang menimpa daratan Amerika dengan datangnya bangsa dari Eropa memporakporandakan Kerajaan Inca yang memang telah mengalami kemunduran. Namun, kota Inca luput dari maut, tidak tersentuh, dan terselamatkan.

Machu Picchu baru ditemukan kembali pada 24 Juli 1911 oleh seorang professor dari Amerika, Hiram Bingham. Sebelum Bingham, ditengarai ada orang lain yang lebih dulu menemukan kota ini, yakni Enrique Palma, Gabino Sanchez, dan Agustin Lizarraga. Tiga orang tersebut mengukir nama mereka pada salah satu dinding batu karang. Namun, Bimghamlah yang mengumumkan pada dunia perihal penemuannya itu.

Banyak para ahli arkeolog bersilang pendapat mengapa Machu Picchu dibangun di ketinggian tersebut. Ada yang berasumsi bahwa kota ini dibangun bukan sebagai benteng pertahanan belaka, Machu Picchu adalah tempat tinggal Kaisar Inca Pachacuti. Sementara arkeolog lain mengungkapkan kemungkinan berbeda, bahwa pembangunan Machu Picchu mungkin berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Ada satu bangunan yang berada di atas gunung yang diperkirakan dibangun khusus untuk mempelajari ilmu perbintangan atau astronomi. Namun, teori yang paling banyak berkembang menyebutkan Machu Picchu adalah kota yang dibangun sebagai tempat pemujaan para dewa suci mereka.


Machu Picchu di Pegunungan Andes
Terlepas dari silang pendapat, ritus peninggalan ini menggambarkan kehidupan masa lampau yang luar biasa. Banyak bangunan didirikan di atas kemiringan lembah yang sebenarnya tidak memungkinkan sebuah bangunan dapat berdiri. Bagaimana bangsa Inca membangun Machu Picchu itu masih menjadi misteri. Materi bangunan berasal dari batu berukuran mahabesar. Bagaimana bangsa Inca menaukkan atau memindahkan batu-batu itu di ketinggian Pegunungan Andes? Satu yang bisa dipastikan bangsa Inca tidak mengenal roda apalagi gerobak pengangkut barang.