About

Hi guys... blog ini menghimpun serakan fakta-fakta dan kisah-kisah misterius yang selalu mngundang rasa penasaran banyak orang. Apakah kamu termasuk penggemar cerita sejenis itu? Legenda-legenda misterius semisal teka-teki Segitiga Bermuda, kebenaran Benua Atlantis, keberadaan UFO, fakta kehidupan di Planet Mars, atau kondisi masa lalu Pulau Irian, misteri perputaran waktu, kutukan kematian dari Mesir jejak-jejak reinkarnasi, misteri bangunan terberat di dunia, kebenaran cerita vampir, dan lain sebagainya. Jadi, simak artikelnya dan tuntaskan rasa penasaranmu! Kalo suka please follow ya...Enjoy :)

Saturday, September 3, 2011

Siapa yang Disebut Modern, Siapa yang Disebut Primitif

Keangkuhan bangsa Barat kadang seenaknya menjustifikasi suatu keadaan kemudian mengglobalkannya. Pantaskah Colombus disebut penemu Benua Amerika? Padahal di sana telah berdiri peradaban manusia beribu-ribu tahun lamanya. "Menemukan" hanya untuk bangsa Eropa, kenyataannya bangsa Tiongkok dan Arab telah lama berhubungan dengan mereka. Sama halnya dengan para antropolog-antropolog barat. dengan ukuran kebudayaan yang mereka peroleh, mereka memberi label primitif untuk suku-suku pedalaman dan ukuran modern untuk kebudayaan mereka. Benarkah demikian?

Kebangkitan ilmu pengetahuan di Eropa meggejala ketika Renaisance. Tidak seperti periode sebelumnya, pada periode ini ilmu pengetahuan dikembangkan seluas-luasnya tanpa penetrasi dan tendensi dari pihak mana pun. Berbagai pemikiran dan penemuan berkembang cepat. Tidak terkeculai dalam bidang astronomi. Dengan ditemukannya teleskop, lebih terbuka kesempatan untuk menjelajahi apa saja yang terjadi di luar sana.

Salah satu rahasia langit yang benyak menarik perhatian para astronom adalah bintang terang Sirius. Kadang, bintang ini terlihat paling jelas di langit malam. Usut punya usut ternyata bintang ini adalah pasangan bintang kembar. Para astronom menamainya Sirius A dan Sirius B. Bintang Sirius A sangat cerah, sementara Sirius B cahayanya sangat lemah. Sirius berhasil diidentifikasi pada 1862 oleh Alvan G. Clark. Para peneliti sebelumnya mencurigai bahwa ada sesuatu yang mengganggu gerakan Sirius A. Bintang ini bergerak berkelok-kelok. Mereka menduga ada sesuatu yang menghalangi orbit Sirius. Benar dugaan itu, Sirius adalah pasangan bntang kembar. Mereka bergerak mengitari keduanya seperti sepasang kekasih tengah berdansa. Bukti otentik sistem bintang ganda ini diperoleh satu abad setelahnya, yakni tahun 1970 ketika Sirius A dan Sirius B berhasil dipotret dengan teleskop besar.

Mengapa butuh waktu sekian lama agar dapat membuktikan keberadaan Sirius B? Di belahan langit selatan terdapat rasi bintang Orion, sang Pemburu. Di sana Sirius A menandai jantung "Sang Anjing" di rasi Canis Major (Anjing Besar). Bintang ini bersinar sangat cerah dengan warna putih kebiruan. Menggunakan mata telanjang pun dalam waktu-waktu tertentu dapat melihat bintang ini meskipun matahari belum tenggelam. Disebabkan sinar kuat yang dipancarkan Sirius A, maka sinar Sirius B kalah, tenggelam, dan hampir tidak terdeteksi. Cahaya yang dipancarkan Sirius B sangat lemah. Apakah ini disebabkan Sirius B adalah bintang yang leibh kecil dari Sirius A? Berbekal Hukum III Kepler, astronom berusaha menentukan massa bintang Sirius. Para astronom akhirnya berkesimpulan massa matahari, Sirius A mempunyai massa 2,23 kali massa matahari, sedangkan Sirius B 0,98 kali massa matahari. Informasi lainnya dari pengamatan spektrum Sirius B, temperatur bintang ini lebih panas (8200 derajat Celcius) dibandingkan MAtahari (5500 derajat Celcius). Meskipun sangat panas, Sirius B memancarkan sinar hanya 1/400 kali daya pancar Matahari. Selain itu, dapat pula ditentukan jari-jari Sirius B yang hanya sekira 2,5 kali jari-jari Bumi. Sangat kecil untuk ukuran sebuah bintang. Massa dan jari-jari Sirius B telah diketahui, maka kerapatannya dapat dihitung.Ternyata Sirius B adalah bintang yang sangat mampat. Para ahli menggolongkannya sebagai bintang Katai Putih. Bintang Katai Putih tersusun atas materi yang lebih berat dari hidrogen maupun helium yang termampatkan sempurna. hal inilah yang menyebabkan mengapa Sirius B tenggelam di bawah superioritas Sirius A yang sangat besar.

Pengetahuan tentang bintang-bintang ini baru dapat diperoleh para astronom pada bad ke-19. Namun tahukah Anda? Ternyata jauh sebelumnya berabad-abad silam, pengetahuan semacam ini telah dikethui oelh sebuah suku yang hidup di pedalaman. Pengetahuan itu dimiliki oleh para pendeta dan diceritakan turun-temurun di antara anggota suku. Mereka adalah suku dogon yang hidup di sekitar Sungai Niger, Mali, Afrika Barat.

Dalam legenda mereka proses penciptaan berasal dari Amma, yakni makhluk surgawi yang berwujud telur. Setelah bergetar selama tujuh kali, Amma menetaskan Nommo atau roh pencipta. Meteasnya Nommo yang pertama diikuti dengan kemunculan sepsang wanita kembar dan empat pasang Nommo lainnya. Berikutnya, Nommo mulai menciptakan danmengatur kehidupan.Mengatur pergantian siang-malam, musim, dan kehidupan manusia. Nommo ini menurut kepercayaan mereka berasal dari bintang Sirius yang mereka sebut Po Tolo. Bintang ini merupakan pusat alam semesta. Nommo menyerupai ikan duyung yang hidup di salah satu planet dalam sistem bintang Sirius. Orang-orang Dogon juga menyebutkan bhwa Sirius memiliki pasangan yang tidak terlihat mata manusia. Bintang pasangan ini mengorbit Sirius dalam lintasan elips dan menyelesaikan revolusinya dalam waktu 50 tahun. Bintang kembaran Sirius ini sangat berat karena tersusun atas bahan logam dan berotasi pada porosnya dalam waktu satu tahun.

Selain Sirius, orang-orang Dogon pun pandai berkisah tentang rahasia-rahasia langit lainnya. Dalam konsep kosmologi Dogon, alam semesta digambarkan "tak berhingga tetapi terukur" dandipnuhi dengan sistem bintang berbentuk spiral (galaksi spiral) atau Yala Ulo. Matahari dan sistemnya terdapat dalam salah satu spiral itu. Mereka juga tahu keempat satelit terbesar yang dimiliki Jupiter dan tahun pula keberadaan cincin di Planet Saturnus. Pun, mereka telah mengerahui bahwa bumi berbentuk bulat dan bergerak mengelilingi matahari dalam orbit elips. Legenda ini ditulis pertama kalinya oleh antropolog asalah Prancis, Marcel Griaule dan Germaine Dieterlen. Padahal di Eropa, Copernicus dan Galileo pernah dipenjara lantaran menyerukan kebenaran tersebut.

Dalam kepercayaan orang Dogon, semua pengetahuan tersebut diperoleh dari Nommo yang pernah berkunjung ke Bumi. Mereka mendarat ke Bumi menggunakan bahtera besar yang berputar mengeluarkan suara bising dan angin kencang. Menariknya, legenda semacam ini tidak hanya dipunyai suku Dogon, suku Bozo yang hidup tak jauh dari suku Dogo juga memiliki legenda serupa. Mereka menamakan Sirius dengan sebutan The Eye Stra. Lebih menarik, ternyata bukan hanya di daratan Afrika, melainkan dalam mitologi Babilonia, Akadia, dan Sumeria pun terdapat mitologi Sirius.

Pengetahuan kolektif suku dogon mengenai alam semesta tak meleset dari fakta pembuktian secara ilmiah. Apakah benar, pengetahuan itu diperoleh dari makhuk luar angkasa yang mengunjungi mereka. Sahihkah paleocantact theory, suatu teori yang menjelaskan bahwa makhluk cerdas dari luar bumi telah berpengaruh besar terhadap perkembangan peradaban manusia melalui serangkaian kunjungan jauh pada masa lampau. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada 1919. Hingga saat ini teori tersebut masih dipergunakan dan terus dipublikasikan melalui sejumlah buku. Satu di antaranya yang ditulis Roert K.G. Temple. mengungkapkan tentang astronaut purba (ancient astronaut) yang didukung oleh legenda yang dimiliki suku Dogon ini.

Terlepas dari kebenaran teori astronaut purba atau paleocantact theory, Sepertinya para antropolog harus hati-hati menggunakan kata primitif untuk menggambarkan kebuadayaan mereka. Jika primitif itu diartikan sebagai ketertinggalan atau keterbelakangan pada suku-suku pedalaman.


No comments:

Post a Comment