About

Hi guys... blog ini menghimpun serakan fakta-fakta dan kisah-kisah misterius yang selalu mngundang rasa penasaran banyak orang. Apakah kamu termasuk penggemar cerita sejenis itu? Legenda-legenda misterius semisal teka-teki Segitiga Bermuda, kebenaran Benua Atlantis, keberadaan UFO, fakta kehidupan di Planet Mars, atau kondisi masa lalu Pulau Irian, misteri perputaran waktu, kutukan kematian dari Mesir jejak-jejak reinkarnasi, misteri bangunan terberat di dunia, kebenaran cerita vampir, dan lain sebagainya. Jadi, simak artikelnya dan tuntaskan rasa penasaranmu! Kalo suka please follow ya...Enjoy :)

Saturday, September 3, 2011

Apakah Ada Kehidupan di Planet Mars?

Pada sistem tata surya, Mars adalah planet keempat setelah bumi. Planet ini dijuluki planet merah karena penampkanya yang kemerah-merahan. Mars memiliki dua buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari dan berotasi 24,62 jam. Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra Zeus dan Hera.

Para peneliti dan ilmuwan telah lama menduga bahwa Mars mungkin saja dapat ditinggali kehidupan atau pernah terjadi kehidupan di sana, entah berapa waktu lampau. Hal ini diasumsikan karena sudah tidak diragukan lagi es ditemukan di planet ini dan dalam jumlah yang sangat sedikit atmosfer Mars yang tipis mengandung oksigen. Meskipun demikian, keadaannya memang tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara di sana sangat rendah bagitu pula dengan tekanan udaranya, ditambah komposisi udara yang sebagian besar karbon dioksida.

Para peneliti menemui adanya kemiripan antara Bumi dengan Mars. Selain massa Mars yang mendekati massa Bumi juga diketahui bahwa lamanya satu hari di Mars hampir sama dengan Bumi. Kondisi ini memungkinkan Mars mengalami siklus musim seperti yang ada di Bumi. Mars pertama kali diobservasi pada abad ke-17 dan mencapai puncak kepopuleran pada akhir abad ke-19. Pada abad ini para astronom menduga-duga mungkin saja ada sebentuk kehidupan di planet merah itu. Tahun 1854, William Whewell dari trinit College, Cambridge berteori bahwa di Mars terdapat lautan, daratan, dan bentuk kehidupan. Teori ini semakin menguat ketika observasi teleskopik atas permukaan Mars menangkap gambar adanya kanal-kanal misterius. Percival Lowell, pada 1906 menerbitkan buku berjudul Mars. Dia berspekulasi bahwa kanal-kanal tersebut dibangun oleh suatu peradaban. Sayangnya, peradaban itu telah lama musnah.

Beberapa wahana tuang angkasa yang telah dikirm untuk meneliti Mars di antaranya Mariner, Viking, Opportunity, Phoenix, dan lain-lain. Wahana-wahana ini berhasil memotret fenomena-fenomena yang terjadi di Mars. PAda akhir 1976, Viking berhasil mendapatkan gambar sebentuk wajah di permukaan planet Mars. Pihak NASA mengatakan bahwa wajah ini hanyalah sebuah bukti belaka. Mungkin karena permainan antara warna terang dan bayangan yang membuat gambar tersebut meyerupai sebuah wajah. Namun, beberapa orang masih meyakini bahwa itu adalah jejak peradaban yang pernah ada di sana. Pelacakan terhadap kemungkinan di Mars terus dilakukan. Pesawat Suveyor Global NASA yang diluncurkan tahun 1996 menemukan sesatu yang terlihat seperti air beku, selokan, dan tanda-tanda bekas aliran air.
sebentuk gambar wajah di permukaan planet Mars
sebongkah es yang ditemukan di Mars
Penelitian tahun 2000 berhasil menemukan unsur hematite yang mengindikasikan adanya air di masa lampau. Amerika berhasil meluncurkan roket Delta-2 yang menelan biaya 800 juta dolar untuk menyelidiki kemungkinan ini. Pada Desember 2006, Mars Global Suveyor menemukan adanya pergesaeran bentuk sedimen dan celah pada permukaan Mars. Para ilmuwan menyimpulkan pergeseran itu terjadi akibat aliran air, yang berarti pada permukaan Mars amsih terdapat air dalam bentuk aslinya. Memang, penelitian saat ini difokuskan pada kemungkinan ditemukannya air dalam bentuk yang asli. Air dalam bentuk asli inilah yang menjadi sumber adanya kehidupan.

Phoenix Lander sebuah pesawat robot dalam misi eksplorasi luar angkasa di bawah Program scout Mars telah memulai misi pencarian air sejak akhir Mei 2008. Pheonix telah menemukan es cair hanya lima sentimeter di bawah permukaan tanah dan uap air telah terdeteksi di lingkungan atmosfer planet. David Catling, seorang anggota tim asins untuk misi Phoenix yang berkedudukan di Universitas Bristol, mengatakan keyakinannya bahwa air yang dicari-cari tersebut benar-benar ada.

"Jika kita menggali lebih jauh ke bawah permukaan seperti hanya di Planet Bumi jika kita menggali ke bawah sampai mendapatkan terowongan mineral, maka suhu akan menjadi panas. Dan begitu juga di Planet Mars, jika kita terus ke bawah permukaan pada akhirnya kita akan menemukan temperatur yang amna keberadaan air sejati sangat mungkin, tanpa memperhitungkan suhu pada permukaan."

Agar penelitian lebih maksimal para ahli memikirkan kemungkinan untuk mengirimkan astronaut ke Mars. Namun, pemikiran fenomenal ini terhambat oleh sesuatu yang baru ditemukan akhir-akhir ini, yakni radiasi yang berbahaya. Seandainya akan ada pengirian astronaut, maka resikonya sangat besar. Radiasi di Planet Mars disinyalir sangat kuat sehingga dapat membahayakan jiwa manusia. Tingginya kada radiasi diteliti dengan menggunakan pesawat ruang angkasa Mars Odysses. Temuan ini mengindikasikan bahwa Mars cukup berisiko sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup terurama manusia. Hal ini tentu saja berimbas pada teori yang selama ini diyakini bahwa di Mars ada atau setidaknya pernah ada kehidupan.

Akan tetapi, lepas dari sangkaan apakah manusia mampu hidup di Mars atau tidak, bagaimana jika kehidupan itu tidak berkarakteristik seperti di Bumi. Bagaiaman jika kehidupan di sana tidak membutuhkan oksigen dan air? Bukankah tidak menutup kemungkinan kehidupan itu tetap ada dengan caranya sendiri.

No comments:

Post a Comment