Tidak hanya kejam, Dracula juga licik. Dia memerintahkan meracuni Sungai Danube. Ini adalah taktik untuk melumphkan pasukan Turki Utsmani yang membangun kubu pertahanan di selatan Sungai Danube. Akhirnya, Kerajaan Turki tidak tinggal diam. Pada 1462, Sultan Muhammad II mengirimkan 60 ribu pasukan untuk menangkap Drakula hidup atau mati. Mengetahui rencana serangan tersebut, Dracula menyiapkan skenario untuk memburu seluruh umat Islam yang tersisa di wilayahnya. Terkumpulah 20 ribu tawanan. Mereka ditelanjangi dan digiring menuju tepi Sungai Danube. Ini adalah cara penyambutan khas yang memperlihatkan siapa Dracula sebenarnya. Sebanyak 20 ribu tawanan disula. Mayat-mayat tersula tersebut dipancangkan di kiri dan kanan jalan yang membentang sejauh 10 kilometer.
Sungai Danube |
Istana Dracula |
Kisah kekejaman Drakula terekam dalam buku berjudul Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib karya Hyphatia Cneajna. Hyphatia memperkirakan korban kekejaman Dracula mencapai 300 ribu umat Muslim. Korban-korbannya dibunuh dengan cara-cara sangat kejam, ada yang dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, atau disula.
Sepeninggalan Dracula dari abad ke abad kisah kekejamannya entah sengaja entah tidak mulai terkaburkan. Pada 1897, terbit sebuah novel yang mengisahkan kehidupan Dracula. Novel tersebut berjudul Dracula yang mengisahkan seorang pangeran Wallachia bertarung malawan serbuan Kerajaan Turki Utsmani atas wilayahnya (pada periode akhir Perang Salib). Novel lainnya yang hampir serupa ditulis oleh Elizabeth Kostova berjudul The Historian. Novel ini bergenre novel sejarah. Sebelum menulis The Historian, Kostova terlebih dahulu melakukan riset selama 10 tahun. Beberapa film pun mengangkat kisah kehidupan Dracula, beberapa di antaranya adalah Dracula's Daughter (1936). Son of Dracula (1943). Hoorof of Dracula (1958). Nosferatu (1922). Legenda Dracula terus hidup dari masa ke masa. Pada perkembangannya ada sebagian yang mengkultuskan Dracula sebagai seorang pahlawan.
Dengan dafar panjang kekejaman tak manusiawi, pantaskah Dracula masih disebut pahlawan? Disebut manusia pun sepertinya tidak pantas!
No comments:
Post a Comment