Nama Jack muncul ketika polisi mendapatkan surat dari seseorang yang mengatasnamakan Jack The Ripper. Dia mengaku sebagai pelaku atas rentetan pembunuhan sadis itu, Awalnya, polisi tidak terlalu menggubrisnya karena mereka kerap mendapatkan surat yang mengaku-ngaku sebagai pelaku pembunuhan. Namun, di surat berikutnya, Jack berhasil menarik perhatian polisi. Dia berjanji akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya sebagai bukti jika dia memang pelakunya. Selain berjanji, Jack juga membuat joke, "They say I'm a doctor.... ha... ha... ha..." Ternyata Jack menepati janji. Akan tetapi, bukan kuping yang diterima, melainkan ginjal manusia yang telah diformalin. Kiriman tersebut bertuliskan 'From Hell'.
Bagaimana pola pembunuhan Jack Sang Pencabik?
Tidak ada bukti, tidak ada pola pasto, hanya memperlihatkan corak kejahatan yang sadis dan brutal. Korban disembelih, ditikam, tubuh dibelah, dicabik-cabik, dan organ-organ dalamnya dikeluarkan. Satu-satunya petunjuk semua korban adalah wanita tuna susila.
Pada 6 Agustus 1888, Martha Tabram ditemukan tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam sebanyak 39 kali di bagian leher dan kemaluan. Wanita berumur 39 tahun itu juga digorok lehernya oleh si pelaku dan perutnya dibelah.
Pada 14 Agustus 1888, Annie Chapman ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di Whitechapel. Kulit perut Annie dibedah, tulang rusuknya dipotong-potng, isi perut dan organ-organnya dikeluarkan. Beberapa saksi mata mengaku sempat melihat Annie tengah bercengkerama dengan seorang laki-laki berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa, dan berjubah hitam.
Pada 31 Agustus 1888, Mary Ann Nichols ditemukan tewas di Whitechapel, East End. Wanita malang itu mengalami luka tikaman pada beberapa bagian tubuh, perutnya dibelah, dan pada rahang kiri terkesan ada sayatan menggunakan benda runcing.
Pada 9 September 1988, Mary Jane Kelly ditemukan tewas di kamar sewanya di Miller's Court, off Dorset Street, Spitalfields. Kondisi Mary tidak jauh berbeda dengan korban-korban sebelumnya, yakni tercabik-cabik.
Pada 30 September 1888, Elizabeth Stride ditemukan tewas berlumuran darah di Dulfield Yard dengan bekas cekikan di leher. Pada hari yang sama, di tempat bebeda kira-kira 1,6 km dari lokasi penemuan mayat Elizabeth ditemukan mayat lain, yakni wanita bernama Catherine Eddowes. Wanita malan ini ditemukan dalam keadaan twas berlumuran darah, ada bekas bekikan di lehernya, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan, dan isi perutnya terburai keluar. Wajah Catherine hampir tidak dapat dikenali karena mukany hancur akibat dikuliti.
No comments:
Post a Comment